Ikhtiar UIN Sultan Syarif Kasim Riau Menuju Perguruan Tinggi Responsif Gender

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN SUSKA RIAU menjadi salah satu Perguruan Tinggi yang menghadiri acara Workshop Operasionalisasi Indikator Perguruan Tinggi Responsive Gender (PTRG) yang diselenggarakan oleh PSGA UIN Raden Mas Said Surakarta selama 3 hari mulai Selasa s/d Kamis (18-20/1-2022) di Sunan Hotel Solo. Para peserta workshop telah memulai registrasi sejak hari Senin (17/1/2022).

Acara ini diselenggarakan oleh Rumah KitaB, dalam rangka merancang dan mengimplementasikan kampus responsive gender. Indikator PTRG yang digunakan sebagai acuan untuk dikaji pada forum ini meliputi 9 indikator yaitu berdirinya PSGA, Profil Gender, SK Rektor tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) Perguruan Tinggi, standar mutu pendidikan yang responsif gender, Standar Mutu pengabdian masyarakat yang responsif gender, Tata kelola perguruan tinggi yang responsif gender, peran serta civitas akademika dalam perencanaan evaluasi tindak lanjut Tri Dharma Perguruan Tinggi yang responsif gender, dan zero tolerance kekerasan terhadap perempuan dan laki-laki.

Workshop Operasionalisasi Indikator Perguruan Tinggi Responsive Gender (PTRG) di hadiri oleh Sembilan Tim PSGA Perguruan Tinggi , yaitu UIN Sultan Syarif Kasim Riau, UIN Raden Mas Said Surakarta, UIN Walisongo Semarang, IAIN Metro Lampung, IAIN Pekalongan, IAIN Ponorogo, IAIN Samarinda dan PSGA UNISNU Jepara.

Pada hari ketiga workshop, para peserta Workshop Operasionalisasi Indikator Perguruan Tinggi Responsive Gender (PTRG) melakukan diskusi dan berdialog langsung menyampaikan hasil FGD secara virtual kepada Ibu Lies Markoes sebagai Direktur Rumah Kitab dan Ibu Leni dari KPPA.

Melalui workshop ini, kepala PSGA UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Mustiqowati Ummul Fithriyyah mengungkapkan; “Workshop ini merupakan satu ikhtiar bagi kami PSGA untuk mencoba menerjemahkan secara lebih operasional, indikator perguruan tinggi responsif gender yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sebelumnya. Selepas ini, kami harus bersama-sama dengan seluruh elemen untuk bergerak secara sinergis agar dapat mengimplementasikan indikator perguruan tinggi yang responsif gender dengan baik.”

Mustiqowati Ummul Fithriyyah mengharapkan adanya persamaan persepsi pada jajaran pimpinan perguruan tinggi, tentang isu-isu gender, keadilan gender, menumbuh kembangkan perspektif gender, tersusunnya dokumen pengarusutamaan gender, lahirnya kebijakan responsive gender dan terwujudnya perguruan tinggi yang zero tolerance terhadap kekerasan dan pelecehan seksual. (Musti)

About adminlp2m

Check Also

Pengajuan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Mandiri Semester Genap Tahun 2024

Assalamu ‘alaikum wr. wb.Dengan hormat, bersama ini Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat {LP2M) memberikan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

unriyo rtp live