Pada hari Jumat, tanggal 23 Juni 2023, bertempat di UIN Raden Mas Said Surakarta, Kepala PSGA UIN Suska Riau mengikuti kegiatan Peluncuran Dokumen Operasionalisasi Indikator Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG) dan Diskusi Strategi Implementasi Indikator Perguruan Tinggi Responsif Gender.
Kegiatan ini, merupakan kelanjutan dari penerbitan dokumen yang berisi tentang 9 indikator untuk Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG) oleh Kemen PPA pada tahun 2019. Dokumen tersebut disusun oleh Kemen PPPA bersama dengan PSGA dari berbagai perguruan tinggi. Akan tetapi, 9 indikator tersebut belum memiliki respons hukum yang kuat untuk diimplementasikan di perguruan tinggi. Sudah ada beberapa produk hukum yang mendorong terciptanya kesetaraan gender di Lembaga pendidikan, akan tetapi, produk hukum tersebut belum cukup mampu untuk mendorong dan menjadi landasan untuk mengimplementasikan perguruan tinggi yang responsif gender.
“Rumah KitaB dalam progam We Lead bersama Jaringan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (IAIN Metro, IAIN Pekalongan, IAIN Ponorogo, UIN Walisongo Semarang, UIN Raden Mas Said Surakarta, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, dan UNISNU Jepara), ini telah berhasil membahas 9 indikator PTRG dan telah menghasilkan Dokumen Operasionalisasi Indikator PTRG” Jelas Kepala PSGA UIN Suska Riau.
Kegiatan ini, kemudian menghasilkan sebuah deklarasi, yang disebut dengan DEKLARASI PERGURUAN TINGGI RESPONSIF GENDER DAN ZERO TOLERANCE TERHADAP KEKERASAN BERBASIS GENDER”. Deklarasi ini berisi sebagai berikut:
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama Republik Indonesia, berkomitmen untuk mewujudkan Perguruan Tinggi Responsif Gender berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, dengan:
- Menguatkan kelembagaan Pusat Studi Gender dan Anak dengan mengedepankan kolaborasi yang partisipatif;
- Mengintegrasikan nilai-nilai kesetaraan dan keadilan gender dalam tri darma perguruan tinggi di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan publikasi, serta pengabdian kepada masyarakat;
- Mendorong mewujudnya tata Kelola dan penganggaran yang responsive gender;
- Mewujudkan kampus sebagai ruang pendidikan yang aman, nyaman, sehat, dan terbebas dari budaya kekerasan berbasis gender.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk untuk mewujudkan komitmen ini.
Saya benar-benar menikmati cara penulisan artikel ini. Sangat mudah dipahami dan informatif.kunjungi Tel U
unriyo