Terima Kunjungan BEM Fasih, PSGA UIN Harapkan ada kemitraan dalam Penguatan PTRG

Kunjungan ini diterima langsung oleh Ketua PSGA UIN Suska Riau, Dr. Mustiqowati Ummul Fithriyyah, M.Si yang didampingi Imam Hanafi, MA dengan Zafril Syam. ST. Sedangkan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum adalah Koordinator bidang Pemberdayaan Perempuan, Koorditaor bidang Keagamaan, dan Koordinator bidang Jurnalistik.

Dalam sambutannya, kunjungan ini dimaksudkan untuk berdiskusi soal peran dan fungsi PSGA dalam pencegahan kekerasan seksual di lingkungan UIN Suska Riau. “Kami bermaksud untuk mendiskusikan dan sharing terkait dengan kekerasan seksual di kampus kit aini”, demikian sambutan singkat dari Koordinator Pemberdayaan Perempuan BEM UIN Suska Riau.

Ketua PSGA menerima dengan sangat hangat, kedatangan rombongan BEM Fasih ini. Dalam sambutannya, ketua PSGA secara singkat menjelaskan tentang program PSGA. “Tugas utama PSGA adalah bagaimana mewujudkan 9 indikator Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG), yaitu berdirinya PSGA, Profil Gender, SK Rektor tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) Perguruan Tinggi, standar mutu pendidikan yang responsif gender, Standar Mutu pengabdian masyarakat yang responsif gender, Tata kelola perguruan tinggi yang responsif gender, peran serta civitas akademika dalam perencanaan evaluasi tindak lanjut Tri Dharma Perguruan Tinggi yang responsif gender, dan zero tolerance kekerasan terhadap perempuan dan laki-laki” Jelas Ibu yang tugas mengajarnya di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial ini.

“Tugas tersebut, sangat berat jika hanya PSGA saja yang melaksanakan. Karenanya, perlu dukungan dari semua pihak, termasuk anda semua ini” Imbuhnya.
Dalam pertemuan ini, dilanjutkan dengan diskusi terkait dengan isu kekasan seksual di kalangan mahasiswa. Terutama adanya relasi kuasa yang tidak seimbang antara mahasiswa dan dosen. Relasi ini, akan memicu lahirnya kekerasan.

Pertuma ini, kemudian diahiri dengan kesepakatan bersama antara pihak PSGA dan BEM Fasih untuk melanjutkan diskusi mingguan serta memperkuat PTRG dengan mendorong munculnya Unit Layanan Terpadu (ULT) bagi pencegahan kekerasan seksual.