Ketua Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M UIN Sultan Syarif Kasim Riau, yang juga anggota Forum PSGA Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), menjadi peserta dalam kegiatan penyusunan Rencana Kerja (Renstra) Kementerian Agama Republik Indonesia pada hari Senin s.d. Rabu, 24 – 26 Juli 2023. Kegiatan ini digelar oleh Bagian Perencanaan Kementerian Agama Republik Indonesia di Hotel Haris Vertu Jakarta Pusat dengan tema Koordinasi Kerjasama Lintas Sektoral.
Forum ini, selain menjadi ajang silaturrahmi antara Forum PSGA dengan Kementerian Agama, juga sebagai ruang untuk melihat kinerja Gender dan Anak di PTKAIN. Pengalaman dan kinerja PSGA ini, kemudian dipaparkan, didiskusikan, dan dimasukkan dalam Renstra Kemenag RI.
Ketua Forum PSGA PTKIN, Dr. Istiadah, MA, pada kesempatan ini, menegaskan bahwa PSGA PTKIN siap bergandengan tangan dengan Kemenag RI dalam mengawal serta mewujudkan PTKIN yang Ramah Anak dan Madrasah Ramah Anak. Karena kedua program ini tak lepas dari visi misi PSGA, yang ingin mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender.
Menurut ketua PSGA LP2M UIN Suska Riau, Dr. Mustiqowati, UIN Riau saat ini sudah memiliki SK Rektor Nomor 1680 tentang implementasi PUG, kemudian juga sudah ada SK Rektor Nomor 1681 tentang PPKS ini, juga SK Rektor Nomor 1683 tentang Pembentukan Unit Kayanan Terpadu Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus. “Meskipun masih banyak PR yang musti dikerjakan oleh PSGA, namun setidaknya dokumen di atas menjadi titik cerah bagi UIN Riau dalam mewujudkan Kampus yang ramah gender dan anak” jelas Dr. Mustiqowati
Dilingkungan PTKIN, PSGA UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, merupakan salah satu PTKIN yang menjadi best practice pelaksana Tridharma Perguruan Tinggi. Dalam forum ini, mereka memaparkan kinerja Gender dan Anak di UINSA. Harapannya bisa menjadi contoh/rujukan bagi perguruan tinggi lainnya.
“Saat ini, di UINSA telah memiliki buku mata kuliah responsif gender. 28 judul penelitian gender dan anak di tahun 2022 dengan biaya penelitian mencapai 1 milyar rupiah, dan 23 judul penelitian gender tahun 2023 dengan total biaya menembus angka 954 juta rupiah. Dalam mendiseminasikan hasil penelitian gender, PSGA LP2M UINSA mempunyai program GERALDIN (Gender Research Result Disemination)” kata Dr. Lilik Huriyah, M.Pd.I, Ketua PSGA UINSA.
Pada program pengabdian masyarakat tahun 2023 ini, UINSA melaksanakan KKN Stunting di 60 desa 4 Kabupaten di Jawa timur yakni Nganjuk, Lumajang, Pasuruan dan Probolinggo.
UINSA juga berinovasi KKN DRPPA (Desa Ramah Perempuan dan peduli Anak) di 20 desa di Kabupaten Nganjuk dan Pasuruan, dan KKN KARPA (Kelurahan Ramah Perempuan dan Anak) di 13 kelurahan kota Surabaya. UINSA juga telah memiliki 196 orang satgas PPKS level Universitas dan Fakultas, sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.
“Apa yang telah dilakukan oleh UINSA merupakan “impian” semua PTKIN. Semoga kedepan UIN Riau bisa berbuat seperti mereka” harap Ketua PSGA LP2M UIN Riau.
Secara terpisah, ketua LP2M, Prof. Dr. Leny Nofianti MS., S.E., M. Si., Ak menyambut senang atas keterlibatan PSGA LP2M UIN Suska Riau di tingkat Nasional. “Bahkan, ini bersama Kemenag Pusat yang menjadi naungan PTKIN se-Indonesia. Tentunya kita sangat apresiasi dan mendukung penuh upaya-upaya PSGA dalam melakukan pengarusutamaan gender di kampus kita ini” Ungkap Beliau.
(IH)